Senin, 13 April 2020

CINTAI ANANDA



Mengapa anakku nakal?’

Mengapa anakku bermasalah?’ 


Ungkapan atau pertanyaan berbeda lainnya juga sering kali kita temukan dan keluar begitu saja dari para orang tua, entah mereka yang berada di sekitar kita maupun justru adalah keluhan dari diri kita sendiri.

Pertanyaannya .......
Benarkah anak kita nakal?
Benarkah anak kita bermasalah?
Adakah anak-anak lahir ke dunia ingin menjadi nakal atau bermasalah?
Adakah anak-anak yang dilahirkan di dunia ini memang sejak lahir sudah menjadi nakal dan bermasalah?
Mari kita renungi sejenak.


Anak-anak lahir ke dunia dalam keadaan bersih, putih dan suci. Baik anak itu terlahir dari rahim seorang yang memiliki kekuasaan dan bermartabat ataupun (maaf) lahir dari seorang wanita tuna susila. Siapapun orang tuanya, siapapun wanita yang melahirkannya, tidak ada yang dapat memungkiri bahwa anak tetap lahir dalam keadaan suci.

Mengapa anak-anak yang dahulunya lahir dalam keadaan suci lantas berubah menjadi sosok monster yang mengerikan? Menjadi brutal, menjadi sangat nakal dan bermasalah di lingkungan sekitar?

Seiring berjalannya waktu, mulai beranjak besar dan dapat mengenal lingkungan, belajar dan menyerap informasi dari semua indranya.
Lingkungan terdekatnya adalah keluarga.
Mau tidak mau, suka atau tidak suka, anak-anak yang bermasalah adalah produk dari pengasuhan orang tua. Anak-anak yang bermasalah, pasti memiliki masalah pula di dalam hubungannya dengan orang tua dan dalam pola asuh orangtuanya. Dan banyak sekali orang tua yang tanpa sadar  memberikan contoh-contoh yang tidak pantas kepada anak-anak mereka, misalnya saja mengucapkan kata-kata kasar, memukul, berbohong atau  cenderung mengabaikan perkembangan prilaku anaknya. Hal ini akan memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi perkembangan kepribadian anak.
Orang tua yang pertama kali menggoreskan warna-warna di lembaran putih bayi yang mereka lahirkan, sehingga bisa disimpulkan bahwa bermasalahnya seorang anak dengan lingkungan sosialnya, anak menjadi nakal, dan brutal, penyebab utamanya adalah kedua orang tuanya.

Anak-anak hanya meniru apa yang dilihat, dirasa, didengar, dan di depan mata mereka apa-apa yang orang tua lakukan. Karena bagi anak-anak, orangtua adalah model utama bagi mereka.
Mereka juga merespon perilaku-perilaku orang tua yang kurang baik. Termasuk di dalamnya orang tua yang membiarkan anak melakukan kesalahan, memaklumi kesalahannya tanpa nasihat dan intervensi, sehingga benih yang ditanamkan ini membuat anak berpikir bahwa apa yang ia lakukan benar.
Butuh pendampingan yang intensif untuk anak-anak bermasalah tersebut beserta kedua orang tuanya, termasuk di dalamnya kesadaran akan apa yang terjadi serta kemauan untuk berubah dari mereka. Karena jika penanganan terlambat, maka berbagai persoalan sosial dan kriminal bisa terjadi pada anak-anak tersebut di kemudian hari.
Kesadaran orangtua untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pola asuh anak ( parenting) sangat dibutuhkan untuk membimbing putra putrinya.

Cintai anak-anak kita..

Bergabunglah bersama kami di kegiatan parenting Pos Paud Dahlia 64.
Dafarkan segera putra putri anda dilembaga kami..

Wa085236779655
https://bit.ly/2xedxyN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungannya ...semoga bermanfaat. Aamiin.